Jumat, 03 April 2015

Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam Operasi Luar Negeri, Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing dan Pengungkapan

Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam Operasi Luar Negeri

Kerugian translasi juga muncul jika anak perusahaan di luar negeri memiliki posisi kewajiban terbuka bersih dan nilai mata uang asingnya meningkat terhadap mata uang induk. Satu cara untuk menurangi kerugian semacam ini adalah dengan membeli kontrak berjangka. Strateginya adalah untuk mendapatkan keuntungan transaksi yang dicapai pada kerugian translasi kompensasi kontrak berjangka, berarti menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak berjangka untuk mengimbangi tranlasi.
Sebagai contoh, misalkan suatu perusahaan afiliasi luar negeri di Jepang yang mengguraikan tahun kalender AS memiliki posisi kewajiban terpapar bersih sebesar ¥135.000.000 pada tanggal 30 September. Mata uang fungsionalnya adalah dolar. Untuk meminimalkan kerugian translasi yang disebabkan oleh apresiasi yen yang tidak terduga, induk perusahaan AS membeli kontrak berjangka untuk menerima ¥135.000.000 dalam waktu 90 hari dengan kurs berjangka sebesar $0.008570. Kurs pada akhir tahun sebagai berikut:
            Kurs spot 30 September                                               $0.008505
            Kurs berjangka 90 hari pada 30 September                 $0.008570
            Kurs spot 31 Desember                                                $0.008640

Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing

                Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya, yang dibahas mirip dengan perlakuan untuk kontrak berjangka. Perlakuan akuntansi yang dibahas berdasarkan pada sifat aktivitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
            Sebagai contoh, pengukuran keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung pada apakah opsi tersebut diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau diluar bursa utama. Penilaian opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat pada bursa efek utama. Penilaian akan lebih sulit jika opsi diperdagangkan melalu perantara. Model penentuan harga opsi yang disebut model Black-Scholes dapat digunakan untuk menentukan nilai opsi pada suatu waktu.


Pengungkapan

            Sebelum dikeluarkannya standar seperti FAS 133 dan IAS 39, Pengungkapan perusahaan tidak diberitahu kepada pembaca sudah sejauh mana menajemen menggunakan kontrak derivatif. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
–          Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai.
–          Deskripsi pos – pos yang dilindung nilai.
–          Identifikasi risiko pasar dari pos – pos yang dilindung nilai.
–          Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai.
–          Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai.
–       Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk           meminimalkan risiko pasar.
–       Penilai berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang       digunakan selama periode berjalan.

Berikut ini kutipan dari Diskusi dan Analisis Manajemen Coca-Cola.

·  Manajemen Risiko Keuangan
          Perusahaan kami menggunakan instrumen keuangan derivatif terutama untuk mengurangi potensi risiko kami terhadap fluktuasi dalam tingkat suku bunga dan kurs valuta asing yang merugikan dan dalam beberapa hal fluktuasi harga komoditas yang merugikan risiko pasar lainnya.

· Mata Uang Asing
            Kami mengelola potensi risiko mata uang asing yang dihadapi pada tingkat konsolidasi, guna mengimbangi beberapa potensi risiko dan mengambil keuntungan. Perusahaan kami melakukan kontrak berjangka dan collar nilai tukar dan membeli opso mata uang (Euro, Yen) untuk melakukan lindung nilai dalam mata uang asing yang mendominasi. Perusahaan melakukan kontrak berjangka sebagai lindung nilai investasi bersih dalam operasi.

· Nilai Atas Risiko (Value at Risk)
            Perusahaan kami mengawasi potensi pasar uang yang dihadapi dengan menggunakan beberapa sistem pengukuran yang objektif. Perhitungan nilai atas risiko menggunakan model simulasi historis untuk mengestimasikan kerugian potensial masa depandalam nilai wajar instrumen derivatif dan keuangan lainnya yg timbul akibat pergerakan mata uang asing yang merugikan.
· Transaksi Lindung Nilai dan Instrumen Keuangan Derivatif
            Perusahaan kami menggunakan instrumen keuangan derivatif terutama untuk mengurangi potensi risiko terhadap fluktuasi tingkat suku bunga kurs valuta asingyang merugikan. Perusahaan secara formal menentukan dan mendokumentasikan instrumen keuangan sebagai lindung nilai terhadap potensi risiko tertentu serta tujuan manajemen risiko dan strategi untuk melakukan transaksi lindung nilai.

· Manajemen Mata Uang Asing
            Tujuan aktivitas lindung nilai mata uang asing kami adalah untuk mengurangi risiko bahwa arus kas bersih akhir kami dalam dollar AS yang berasal dari penjualan di luar Amerika Serikat dipengaruhi secara negatif oleh perubahan kurs. Perusahaan melakukan kontrak berjangka dengan membeli mata uang euro dan yen untuk melindungi nilai beberapa bagian dari perkiraan arus kas dalam denominasi mata uang asing.

· Sistem Pelaporan
            Sistem pelaporan risiko keungan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen risiko harus memiliki orientasi kedepan. Namun, pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi risiko dan akun-akun keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal. Pendekatan tim merupakan cara yang paling efektif dalam merumuskan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, serta sistem pengawasan dan pelaporan.Manajemen risiko keuangan merupakan contoh utama dimana keuangan perusahaan dan akuntansi sangat berkaitan.